Keindahan dapat digolongkan menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir
penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan
atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang
mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan
benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu
berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan
mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau
tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi
dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas,
maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan,
sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati
keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu
berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan
karya seni juga berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar