Minggu, 24 Juni 2012

Angin Lewat di Taman Kaktus TMII

Setelah beberapa kali bermimpi unik dan mencatatnya, Hayalan akan dunia yang lebih berwarna hadir dan menggurui seperti layaknya sebuh pengalaman, tidak penting, namun sangat Indah untuk di ingat.
Ramai Setiap tempat dimana Saya berpijak, mengingatkan kembali akan semua mimpi-mimpi yang sudah tercatat. Seakan ingin membuktikan kejadian yang sudah diketahui oleh saya sebelumnya.berputar seperti ilmu dan melesat seperti perkataan.
Belajar menghadapi perbedaaan, bercermin, menatap langit, berbicara dengan zaman, berkuda dengan teman, berambisi dengan papan skateboard, berlari dengan musik, Semua berjalan sama rata.
"Dimana Saya akan makan malam?", Seperti pertanyaan bodoh ditengah kebodohan.
Saya ketinggalan, semua sudah berlari. tapi saya tidak mau berlari, saya bisa melakukan segalahal sendiri, saya bisa melakukan semua hal.
Bukankahkah mempertanyakan hal yang tak lazim itu sia-sia?, jawabannya pun akan tidak lazim.
begitulah orang yang merasa sempurna berkata pasa saya.
Seni atap bagi saya dikala hujan(pertanyaan) turun.
Saya masih hidup normal, bisa berkendara dan mencari uang, menemukan air, masjid, dan berdoa.
Lihat!
batu-batu itu berbicara, mereka merasa kokoh dan sangat mulia, meraka menertawakan Saya dengan rintihan tangisannya sendiri, Apakah Kamu melihat?, Saya yakin Kamu pasti melihat.
tapi dia sama Seperti mereka, saya yang berbeda.
adakah hadiah yang membuat saya senang? tidak pernah ada,
Saya hanya melanjutkan mimpi mereka, tidak lebih dan saya terus berjalan.
mereka pasti tidak percaya bahwa Aku mencintaiMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar